Breaking News
Loading...
Kamis, 25 Agustus 2016

Info Post
Mameluks atau Mamalik adalah budak belian kasta kesatria yang dimiliki oleh khalifah Islam yang berkuasa. Meskipun para Mameluks adalah belian namun status mereka di atas budak biasa, yang mana budak biasa tidak diperkenankan membawa senjata dan juga dilarang melakukan aktivitas tertentu. 

Pasukan Mameluks ( illustrasi )

ASAtechinfo - Di beberapa tempat tertentu seperti di Mesir, sejak masa dinasti Ayyubiyah hingga masa Kesultanan Utsmaniyah, Mameluks bahkan sudah menjadi majikan sejati, yang status sosialnya di atas orang merdeka umumnya.


Sejarah Mameluks dapat dibagi menjadi 3 periode: yang pertama adalah ketika Mameluks membentuk sebuah kelas sosial dan prajurit klan. Masa ini berlangsung dari pertengahan abad ke-12 sampai bagian pertama dari abad ke-13. Itu selama waktu ini anak-anak Sultan Ajubian dibeli dari Georgia dan Cireassia, membawa mereka sebagai prajurit-prajurit yang brilian, mempromosikan mereka, dan kemudian ditetapkan sebagai aristokrasi perang.

Periode kedua berlangsung dari 1250-1517 dan ketika Mameluks merebut kekuasaan ke tangan mereka. Mereka menciptakan sebuah negara yang kuat, mengalahkan tentara salib, mengalahkan gerombolan orang Mongol dan negara maju ke tingkat tinggi. Selama waktu ini ada dua Dinasti, yang memerintah Mesir: Bahrel Dinasti yang memerintah dari 1250-1382 dan Dinasti Burjel dari 1382-1517. Bahrels merupakan Sultan, kebanyakan asal Turki, sementara Burjels yang sebagian besar Georgia dan Cireassians.

Periode ketiga berlangsung dari 1517, saat Mameluks dimasukkan ke dalam Kekaisaran Ottoman. Meskipun Mameluks kehilangan kekuasaan mutlak mereka, mereka cukup kuat untuk menahan hampir setiap posisi tinggi di negara dan terus mendapatkan kemenangan mereka.

Para prajurit Mameluks ini menciptakan kelas kesatria yang khusus, yang memiliki kedudukan politik yang penting dan memiliki kekuasaan yang berumur panjang, bertahan sejak abad ke-9 hingga abad ke-19 masehi. Seiring waktu, para Mameluks menjadi kasta militer yang sangat kuat dalam sebagian masyarakat Islam. Mameluks memegang kekuasaan politik dan militer khususnya di Mesir, juga di Syam, Irak dan India. Dalam beberapa kasus, bahkan menjabat sebagai sultan, sebagian lain mengusai kekuasaan lokal sebagai Amir. Yang paling terkenal adalah periode Kesultanan Mameluks (1250–1517), di mana sebuah faksi Mameluks di Mesir berhasil mengambil alih kekuasaan dari penguasanya, dinasti Ayyubiyah. Mereka awalnya merupakan prajurit budak yang berasal dari suku-suku bangsa Turki, yang memanfaatkan keadaan dinasti Ayyubiyah yang mulai melemah. Kesultanan ini dikenal karena mampu memukul mundur invasi pasukan ilkhan dari Mongol pada Pertempuran Ain Jalut juga dalam melawan pasukan Salib, mereka secara efektif menggiring pasukan Salib keluar dari Syam pada 1291 hingga secara resmi era Pasukan salib berakhir pada 1302. 
 
Bahri Dynasty 1250-1382 Masehi

Pasukan Mameluks pertama dikerahkan pada zaman Abbasiyyah pada abad ke-9. Bani Abbasiyyah merekrut tentara-tentara ini dari kawasan Kaukasus dan Laut Hitam dan mereka ini pada mulanya bukanlah orang Islam. Dari Laut Hitam direkrut bangsa Turki dan kebanyakan dari suku Kipchak.

Keistimewaan tentara Mameluks ini ialah mereka tidak mempunyai hubungan dengan golongan bangsawan atau pemerintah lain. Tentera-tentera Islam selalu setia kepada syekh, suku dan juga bangsawan mereka. Jika terdapat penentangan tentara Islam ini, cukup sulit bagi khalifah untuk menanganinya tanpa bantahan dari golongan bangsawan. Tentaa budak juga golongan asing dan merupakan lapisan yang terendah dalam masyarakat. Sehingga mereka tidak akan menentang khalifah dan mudah dijatuhkan hukuman jika menimbulkan masalah. Oleh karena itu, tentara Mameluks adalah aset terpenting dalam militer.

Setelah memeluk Islam, seorang Mameluks akan dilatih sebagai tentara berkuda. Mereka harus mematuhi Furisiyyah, sebuah aturan perilaku yang memasukkan nilai-nilai seperti keberanian dan kemurahan hati dan juga doktrin mengenai taktik perang berkuda, kemahiran menunggang kuda, kemahiran memanah dan juga kemahiran merawat luka dan cedera.

Tentara Mameluks ini hidup di dalam komunitas mereka sendiri saja. Masa senggang mereka diisi dengan permainan seperti memanah dan juga persembahan kemahiran bertempur. Latihan yang intensif dan ketat untuk anggota-anggota baru Mameluks juga akan memastikan bahawa kebudayaan Mameluks ini abadi. 
 

Setelah tamat latihan, tentara Mameluks ini dimerdekakan tetapi mereka harus setia kepada khalifah atau sultan. Mereka mendapat perintah terus dari khalifah atau sultan. Tentara Mameluks selalu dikerahkan untuk menyelesaikan perselisihan antara suku setempat. Pemerintah setempat seperti amir juga mempunyai pasukan Mameluks sendiri tetapi lebih kecil dibandingkan pasukan Mameluks Khalifah atau Sultan. 
Pada mulanya, status tentara Mameluks ini tidak boleh diwariskan dan anak lelaki tentara Mameluks dilarang mengikuti jejak langkah ayahnya. Di sebagian kawasan seperti Mesir, tentara Mameluks mulai menjalin hubungan dengan pemerintah setempat dan akhirnya mendapat pengaruh yang luas.

Kalau ada negeri Islam yang selamat dari kehancuran akibat serangan-serangan bangsa Mongol, baik serangan Hulagu Khan maupun Timur Lenk, maka negeri itu adalah Mesir yang ketika itu berada di bawah kekuasaan dinasti Mamalik. Karena negeri ini terhindar dari kehancuran, maka persambungan perkembangan peradaban dengan masa klasik relatif terlihat dan beberapa di antara prestasi yang pernah dicapai pada masa klasik bertahan di Mesir. Walaupun demikian, kemajuan yang dicapai oleh dinasti ini, masih di bawah prestasi yang pernah dicapai oleh umat Islam pada masa klasik. Hal itu mungkin karena metode berpikir tradisional sudah tertanam sangat kuat sejak berkembangnya aliran teologi 'Asy'ariyah, filsafat mendapat kecaman sejak pemikiran al- Ghazali mewarnai pemikiran mayoritas umat Islam, dan yang lebih penting lagi adalah karena Baghdad dengan fasilitas-fasilitas ilmiahnya yang banyak memberi inspirasi ke pusat-pusat peradaban Islam, hancur.

Mesir adalah tanah peradaban yang legendaris, tanah Firaun, Piramida dan Sphinx. Mesir telah selalu menarik perhatian pria oleh budaya yang eksotis, harta dan pengetahuan Esoterik. Pada periode Bonaparte, Mesir adalah Bagian dari Kekaisaran Ottoman dan pemerintahnya Sultan Constantinople. Tetapi bahkan kekuasaan yang sesungguhnya berbaring dengan kasta Mameluks untuk 600 tahun sebelumnya. Mameluks diatur Mesir, mempertahankannya dari penyerbu Asing, dan menciptakan budaya mereka sendiri.

Mamalik adalah jamak dari Mameluks yang berarti budak. Dinasti Mamalik memang didirikan oleh para budak. Mereka pada mulanya adalah orang-orang yang ditawan oleh penguasa dinasti Ayyubiyah sebagai budak, kemudian dididik dan dijadikan tentaranya. Mereka ditempatkan pada kelompok tersendiri yang terpisah dari masyarakat. Oleh penguasa Ayyubiyah yang terakhir, al-Malik al-Salih, mereka dijadikan pengawal untuk menjamin kelangsungan kekuasaannya. Pada masa penguasa ini, mereka mendapat hak-hak istimewa, baik dalam karier ketentaraan maupun dalam imbalan-imbalan material. Pada umumnya mereka berasal dari daerah Kaukasus dan Laut Kaspia. Di Mesir mereka ditempatkan di pulau Raudhah di Sungai Nil untuk menjalani latihan militer dan keagamaan. Karena itulah, mereka dikenal dengan julukan Mameluks Bahri. Saingan mereka dalam ketentaraan pada masa itu adalah tentara yang berasal dari suku Kurdi. 
 
Royal Mameluks
 
Dimasa kekuasaan Muhammad Ali Mameluk dibubarkan melalui pembantaian dalam sebuah pesta kenegaraan di Al-Qal'ah pada 11 Maret 1811 M. Ketika para perwiwa tinggi mamlik telah berkumpul di pesta kenegaraan Muhammad Ali memrintahkan para pengawalnya untuk mengunci semua pintu dan dan dengan serentak menembaki para perwira Mamalik, Jumlah perwira yang dibantai mencapai 1000 orang tanpa seorangpun dari mereka dapat lolos. Pembantaian ini memang keji namun Muhammad Ali memandang pada sejarah Mamalik yang sering melakukan penghianatan dan penggulingan kekuasaan berdarah.

Tapi ada juga pendapat lain tentang hilangnya sejarah Mameluks.

Mameluks bertempur dan memenangkan beberapa pertempuran melawan Prancis dan Turki. Daftar parsial peperangan ini mengikuti bibliografi. Mameluks tidak merebut otoritas negara di tangan mereka dan mengusir Muhammad dari Mesir. Kami percaya bahwa jawaban untuk pertanyaan ini adalah bahwa Muhammad adalah Gubernur terampil, licik, dan pintar, yang berhasil untuk menyebarkan Aple Mameluks setelah setiap kemenangan. Dalam 27 Januari 1807 Alfi membawa pasukannya dari 20.000 Mameluks mengelilingi Cairo dan ingin merebut kota, tapi tiba-tiba pada hari berikutnya ia meninggal, kemungkinan diracuni atas perintah Muhammad Ali dan dengan demikian menghancurkan setiap kesempatan Kavaleri pasukan Mameluks ini. 


2 komentar:

  1. POKERVITA, jangan takut tertipu dan langsung dicoba dahulu dengan nominal deposit Rp 10.000,-kamu tidak akan menyesal bergabung dengan VITAPOKER. Selamat Bergabung dan Salam Jackpot !


    Promo Terbaru Poker Online – Promo Menjelang Ramadhan Pokervita 1440 Hijriah
    KLIK SINI LANGSUNG!!!


    Informasi Lebih Lanjut:
    Bbm : D88B0154
    Whatsapp : +62 812-222-2996

    |lINK KAMI di : POKERVITA.FUN

    BalasHapus
  2. ===Agens128 Bandar Judi Online===
    || NEW GAME Adu Ikan Cupang ||

    Pakai Pulsa Tanpa Potongan
    Juga Pakai(OVO, Dana, LinkAja, GoPay)
    Support Semua Bank Lokal & Daerah Indonesia
    Game Populer:
    =>>Sabung Ayam S1288, SV388
    =>>Sportsbook,
    =>>Casino Online,
    =>>Togel Online,
    =>>Bola Tangkas
    =>>Slots Games, Tembak Ikan, Casino
    Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
    || Online Membantu 24 Jam
    || 100% Bebas dari BOT
    || Kemudahan Melakukan Transaksi di Bank Besar Suluruh INDONESIA

    WhastApp : 0852-2255-5128
    Agens128 Agens128

    BalasHapus